Korban pemerkosaan Julianto Eka Putra bekerja tanpa pekerjaan

Korban pemerkosaan Julianto Eka Putra bekerja tanpa pekerjaan, Karen Pooroe: Eksploitasi

Berita dua wanita yang mengaku sebagai korban tukang pos pemerkosaan Julianto Eka Putra segera mengejutkan publik.

Kedua wanita itu mengatakan bahwa pemerkosaan slot tergacor gampang menang Julianto Eka Putra telah terjadi di lingkungan sekolah Good Morning Indonesia (SPI).

Verita ini terungkap ketika kedua korban memberi tahu Karen Pooroe di YouTube Cokrotv.
Salah satu korban yang diklaim telah diperkosa beberapa kali oleh Julianto Eka Putra sejak ia berada di tahun kedua sekolah.

Bahkan, korban juga mengakui bahwa dia masih diperkosa ketika dia lulus dari universitas dan bekerja dengan Julianto Eka Putra.

Hal yang paling mengejutkan adalah bahwa korban mengklaim tidak dibayar ketika dia diminta untuk bekerja oleh Julianto Eka Putra.

“Itu 15 kali, saya berusia 16 tahun sampai saya lulus, saya masih bekerja di sana ketika saya lulus,” kata korban kepada Karen Pooroe di YouTube Cokrotv, Kamis 7/7).

Karen Pooroe kemudian ingin tahu ketika dia tahu kisah korban pemerkosaan yang juga diundang untuk bekerja untuk Julianto Eka Putra.

“Bekerja? Untuk dibayar? Jika pekerjaan itu dibayar?” Tanya Karen Pooroe.

“Ketika saya di sekolah, saya juga bekerja tetapi tidak dibayar,” jawab korban.

Karen Pooroe segera terkejut ketika dia mengetahui bahwa korban pemerkosaan Julianto Eka Putra tidak dibayar. Karen memperkirakan bahwa ini termasuk dalam kategori operasi.

“Oh, tidak dibayar, itu berarti dieksploitasi sebaliknya dibayar,” kata Karen Pooroe.

Comments

comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *