Sisi Unik Diadora

Sisi Unik Diadora

Ilustrasi sepatu bola Diadora

Proses manufaktur togel terpercaya dimulai pada 1948 di kota Veneto sebagai anak perusahaan sepatu dan kulit Geox. Mereka kini memiliki sejumlah pabrik di Amerika Serikat, Bangladesh, Hong Kong, Brasil, dan tentunya Australia. Untuk kategori sepatu, Diadora juga memproduksi sepatu atletik, namun pasar mereka sejak tahun 70-an sudah togel terpercaya diwarnai dengan produksi kaus, hoodies, jaket, celana pendek dan leggins.

 Oleh pendirinya, Marco Danieli, nama Diadora disebut lahir karena kesalahan penerjemahan. Semula nama yang diinginkan adalah “De Ladera” yang artinya “Dari kota Zadar”, yang menceritakan asal kota dari rekan Danieli yang keturunan Yunani. Lantaran diterjemahkan ke bahasa latin, De Ladera pun berubah https://preventyourpanic.com/ menjadi Diadora, namun Danieli tetap memakainya karena terdengar lebih praktis dan bagus.

Sayangnya, karena inovasi yang relatif lebih lambat dibanding para pesaing Diadora pun perlahan kehilangan pijakan. Hal yang mengherankan adalah fakta bahwa restrukturisasi Diadora yang kembali melebur dengan Geox pada 2009 tidak banyak membawa perubahan di sektor sepatu sepak bola. Sementara itu, produksi mereka di ranah sepatu atletik semakin beragam model dan penggunaan warna cerah.

Apakah langkah Diadora untuk mempertahankan elemen klasik dalam desain sepatu sepak bola mereka adalah sebuah kesengajaan untuk melahirkan keunikan? Sepertinya demikian karena di saat Nike, Adidas, hingga merek-merek lokal di Asia telah meninggalkan desain klasik warna hitam dan menggunakan bahan sintetik, Diadora sedikit sekali melakukan perubahan dan hanya melahirkan beberapa varian dengan warna putih dalam seri-seri terbarunya.

Pada sisi lain, dari sisi ketahanan, Diadora justru sangat bisa diandalkan karena amat jarang menghasilkan produk dengan kulit sintetik dan kekuatan outsole-nya sudah dikenal sebagai produk yang tidak mudah berubah bentuk, abrasif, atau bahkan sampai kedapatan patah. Karakteristik klasik dan sangat kuat inilah yang jadi keunggulan mereka yang kembali memilih mempertahankan warna dasar hitam dan putih sebagai ciri khas.

Secara teknis, kekurangan produk sepatu sepak bola Diadora adalah soal pilihan ukuran yang lebih cocok untuk mereka yang memiliki telapak kaki panjang seperti karakter kebanyakan kaki orang kulit putih Eropa dan Amerika utara. Dalam nomor yang sama, Diadora tidak memiliki pilihan nomor untuk tapak kaki yang lebih lebar. Imbasnya, konsumen berkaki lebar sering memilih satu nomor ukuran kaki lebih besar sehingga bagian depan sepatu cenderung kosong karena tidak terisi ujung jari-jemari kaki.

Kondisi seperti itu jelas bukan pilihan ideal dalam dunia sepak bola karena tendangan yang sempurna dilepaskan dari kaki yang menggunakan sepatu sepak bola yang pas dan nyaman di kaki. Sepatu sepak bola memang seharusnya kuat tapi tetap nyaman digunakan. Well, dengan sejumlah karakter khasnya seri baru sepatu sepak bola Diadora kini masih memiliki penggemar fanatik dan dihargai di rentang Rp 700 ribu hingga Rp 3 jutaan. Untuk versi langka seperti seri Diadora B-Elite Italia Tech FG yang sepenuhnya dibuat dari kulit berwarna hitam bahkan mencapai harga Rp 5 juta. So, keunikan klasik Diadora tak bisa disangkal sebagai faktor yang menambah nilai jualnya.

Comments

comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *